Robot Pemadam Kebakaran
1. Tujuan : [kembali]
a. Untuk mengetahui prinsip kerja line follower
b. Mampu menggunakan 2 sensor atau lebih dalam satu rangkaian
2. Alat dan bahan :[kembali]
2.1 Alat
a. Power SuplyPower Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu
Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk
perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
B. Multimeter
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang
terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan
secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
C. Battery
Spesifikasi
Battery:
Klasifikasi: Alkaline
Sistem Kimia: Zinc-Manganese Dioxide (Zn / MnO2)
Penunjukan: ANSI 1604A, IEC-6LF22 atau 6LR61
Tegangan Nominal: 9.0 volt
Suhu Operasi: -18 ° C hingga 55 ° C
Berat Khas: 45 gram
Volume Umum: 21 sentimeter kubik
Shelf Life: 5 tahun pada 21 ° C
Terminal: Jepretan Miniatur
Konfigurasi
Battery:
D. Generator DC
Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah
satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah
energi mekanik menjadi listrik DC Proses perubahan energi menggunakan
prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi.
Spesifikasi dari Flex
Sensor :
· Tegangan
operasi SENSOR FLEX: 0-5V
· Dapat
beroperasi pada tegangan RENDAH
· Peringkat
daya: 0,5Watt (kontinu), 1 Watt (puncak)
· Hidup:
1 juta
· Suhu
pengoperasian: -45ºC hingga + 80ºC
· Resistensi
Datar: 25K Ω
· Toleransi
Resistansi: ± 30%
· Kisaran Resistensi Tikungan: 45K hingga 125K Ohm (tergantung pada tikungan)
Konfigurasi Flex Sensor :
b. Sound Sensor
Spesifikasi dari
Sound Sensor:
· Tegangan
kerja: DC 3.3-5V
· Sensitivitas
yang Dapat Disesuaikan
· Dimensi:
32 x 17 mm
· Indikasi
keluaran sinyal
· Output
sinyal saluran tunggal
· Dengan
lubang baut penahan, pemasangan yang mudah
· Mengeluarkan
level rendah dan sinyal menyala ketika ada suara
· Output
berupa digital switching output (0 dan 1 high dan low)
Konfigurasi Sound Sensor :
c. 2N2222
(Bipolar Transistor Primitive)
Spesifikasi dari NPN :
Konfigurasi NPN :
d. Relay
Spesifikasi Relay:
Konfigurasi
relay:
e. Resistor
Spesifikasi Resistor:
Konfigurasi Resistor:
f. LED
Spesifikasi
LED:
Konfigurasi
LED:
g. Ground
h. 7400
7408
i. Motor DC
Spesifikasi
Motor DC
Konfigurasi
motor DC:
j. IC 74LS153
Spesifikasi IC 74LS153:
Technology Family: LS
Rating: Catalog
Function: multiplexer
Supply voltage: 5.25V
Frequency at nominal voltage: 35 MHz
Typical propagation delay: 21nS
Low power consumption: 30mW
ESD protection
Channels (#): 2
Bits (#): 16
Digital input leakage (Max) (uA): 5
Operating temperature: 0ºC to 70ºC
ESD CDM (kV): 0.75
ESD HBM (kV): 2
Balanced propagation delays
Designed specifically for high speed
IOL (Max): 8mA
IOH (Max): -0.4mA
Configuration: 4:1
Product type: Standard
Konfigurasi:
k. Touch Sensor
Spesifikasi Touch Sensor
• Sentuhan
kapasitif TTP223 on-board pada IC induksi ikatan tunggal;
• Indikator
level dewan;
• Tegangan
kerja: 2,0 V hingga 5,5 V;
• Ukuran
papan PCB: 29mm x 16mm.
l. 74LS139
IC 74LS139 merupakan ic decoder yang terdiri dari 2 input dan 4
Fitur:-
• Dirancang khusus untuk kecepatan tinggi: Dekoder memori Sistem transmisi data
• 74LS139 berisi dua decoder/demultiplexer 2-ke-4-baris yang sepenuhnya independen
• Schottky dijepit untuk kinerja tinggi
• Penundaan propagasi tipikal (3 level logika) adalah 21 ns
• Disipasi daya tipikal adalah 34 mW
TABEL KEBENARAN
m. 6A10
Fitur 6A10
-Biaya rendah
-Kebocoran rendah
-Penurunan tegangan maju rendah
-Kemampuan arus tinggi
-Kemampuan arus lonjakan tinggi
6A10 Specification
Diode Type |
Rectifier Diode |
Application |
General Purpose |
Diode Element Material |
Silicon |
Forward Voltage-Max (VF) |
0.95 V |
Non-rep Pk Forward Current-Max |
250.0 A |
Operating Temperature-Max |
150.0 Cel |
Operating Temperature-Min |
-65.0 Cel |
Output Current-Max |
6.0 A |
Rep Pk Reverse Voltage-Max |
50 V |
Reverse Current-Max |
10.0 µA |
n. Buzzer
Buzzer berkualitas tinggi dengan spesifikasi:
Tegangan kerja: 3v-12v DC.
Resistansi dalam: 16 ohm (16R)
Ukuran: dia 12mm, tebal 8.5mm (12085)
Kekuatan suara: 80-85 dB.
Warna: hitam.
3. Landasan Teori [KEMBALI]
a. Flex sensor
Sensor flex adalah sensor yang
berfungsi untuk mendeteksi suatu kelengkungan Prinsip kerjanya sama seperti
potensio. Untuk menggunakan sensor flex kita membutuhkan rangkaian pembagi
tegangan. Sensor flex dapat di aplikasikan pada beberapa perangkat, biasanya
digunakan sebagai pengontrol game pada sarung tangan pengendali. Selain pada
aplikasi game sensor flex juga biasa digunakan untuk pengontrolan robot,
sebagai pembaca isarat tangan digital.
Logo
flex sensor di proteus:
b. Sound Sensor
Modul sensor suara memberikan cara
mudah untuk mendeteksi suara dan umumnya digunakan untuk mendeteksi intensitas
suara. Modul ini dapat digunakan untuk keamanan, sakelar, dan pemantauan
aplikasi. Akurasinya dapat dengan mudah disesuaikan untuk kenyamanan penggunaan.
Ini menggunakan mikrofon yang memasok input ke amplifier, detektor puncak dan
penyangga.
Logo Sound
Sensor di proteus:
c. Transistor
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang
menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke
Emitor.
Rumus dari Transitor adalah :
hFE = iC/iB
dimana, iC = perubahan arus kolektor
iB = perubahan arus basis
hFE = arus yang dicapai
Simbol NPN di proteus :
d. Relay
Relay adalah
suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan
sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga
listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau
terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor)
ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on
atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Kapasitas Pengalihan Maksimum:
Simbol Relay di Proteus:
e. Battery
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat
merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat
digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang
portabel seperti handphone, laptop, dan maianan remote control menggunakan
baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai, sehingga tidak perlu
menyambungkan kabel listrik ke terimanal untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik
kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai terdiri
dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit
yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus
searah atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai
terdiri dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang hanya dapat sekali pakai
(single use battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable
battery).
Simbol battery di proteus:
f. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu
rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya
bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori
komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut
Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang
berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan
suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu
mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.
Rumus Resistor:
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +
….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Simbol Resistor:
g. LED
LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah
satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini.
LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan
anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik
hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras
suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat
elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses
kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena
komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada
dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi
Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang
terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya.
LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan
dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N.
Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah
galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna
cahaya yang berbeda pula.
Rumus mencari resistor pada LED:
R
= (VS – VL) / I
Dimana :
R = Nilai Resistor yang diperlukan (dalam Ohm (Ω))
VS = Tegangan Input (dalam Volt (V))
VL = Tegangan LED (dalam Volt (V))
I = Arus Maju LED (dalam Ampere (A))
Simbol
LED di Proteus:
h. Ground
adalah suatu sistem instalasi listrik yang bisa
meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih
pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah
sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde.
Simbol ground di proteus :
i. Gebang AND dan NAND
Gerbang AND adalah gerbang yang menggunakan
prinsisp perkalian dalam mengoutputkannnya.
Gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang
AND. Yang hasil AND diinverterkan.
j. Motor
DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai
tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus
searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/directunidirectional.
Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar
dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin
belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat
berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor
DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah
konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang
dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan
magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan
Persamaan berikut.
Simbol motor DC di proteus:
k. IC 74LS153
74LS153 adalah pilihan data decoding biner yang sepenuhnya
komplementer, on-chip, ke gerbang AND-OR. Input strobo pemisah disediakan untuk
masing-masing dari dua bagian empat kali. IC 74LS153 memiliki rentang tegangan
kerja yang luas, rentang kondisi kerja yang luas, dan secara langsung
berinteraksi dengan CMOS, NMOS, dan TTL.
l. Touch Sensor
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah
sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada
dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada
lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga
sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi,
sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar
mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Simbol Touch Sensor:
Grafik
m. 74LS139
74LS139 terdiri dari dua dekoder dua baris ke empat baris
terpisah dalam satu paket. Input active-low enable dapat digunakan sebagai
jalur data dalam aplikasi demultiplexing. Semua dekoder/demultiplexer ini
memiliki input buffer penuh, menyajikan hanya satu beban yang dinormalisasi ke
sirkuit penggeraknya. Semua input dijepit dengan dioda Schottky berperforma
tinggi untuk menekan dering garis dan menyederhanakan desain sistem.
Sirkuit yang dijepit Schottky ini dirancang untuk digunakan
dalam penguraian kode memori atau aplikasi perutean data berkinerja tinggi,
yang membutuhkan waktu tunda propagasi yang sangat singkat. Dalam sistem memori
berkinerja tinggi, dekoder ini dapat digunakan untuk meminimalkan efek dekode
sistem. Ketika digunakan dengan memori berkecepatan tinggi, waktu tunda dari
dekoder ini biasanya lebih kecil dari waktu akses memori biasa. Ini berarti
bahwa penundaan sistem efektif yang diperkenalkan oleh dekoder dapat diabaikan.
N. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua
kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan
dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang
berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.Dioda
memiliki simbol sebagai berikut :
Gambar Simbol Dioda
Cara Kerja Dioda
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam
tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan
positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
A. Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu
perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali
dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut
dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion
positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion
negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik
statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
B. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal
positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif.
Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi
penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion
negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan
tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut
akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik
dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
C. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal
negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif.
Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang
aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan
negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang
diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type)
yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan
listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang
tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat
mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.
O. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada
sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah
komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2
buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana
kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.
Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau
tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric
tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi
di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.
Buzzer ini bisa kita coba tanpa menggunakan board arduino
yang diprogram. Jadi kita hanya beri inputan tegangan 3 - 12 V (Tegangan Kerja
Buzzer). Buzzer mempunyai nilai impedansi sama seperi speaker. Jika nilai
impedansi kurang dari 10 ohm kita bisa langsung menghubungkan ke arduino dan
jika impedansi yang lebih besar kita akan membutuhkan driver untuk mengangkat
arus yang masuk ke buzzer. Kita bisa menggunakan rangkaian transistor.
Seperti gambar diatas kaki positive sambungkan pada batere
kutub positive dan kaki negative di sambungkan pada batere kutub negative. Maka
buzzer langsung berbunyi "beep beep". Kita juga bisa menggunakan
rangkaian diatas untuk mengetes apakah buzzer berfungsi atau tidak.
Voltmeter
Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk
mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik
atau rangkaian elektronika.
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik
dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa
jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya
terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu: |
Generator penguat terpisah Generator shunt Generator kompon |
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau
casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu
bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari:
komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
|
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara
rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara
periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang
yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Prinsip Kerja generator DC Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan
hukum Faraday : Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong
garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan
dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah : harus ada konduktor ( hantaran kawat ) harus ada medan magnetik harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam
medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu. |
|
Prinsip Kerja Generator DC |
Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah
penghantar kutub tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada
penghantar akan timbul EMF. Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa
sehingga sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet. Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap
terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D. GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D
besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan
ABCD tiap detik sebesar : |
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada
kaidah tangan kanan : ibu jari : gerak perputaran jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan
selatan jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik,
meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa
tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan
bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus
disearahkan. |
4. Kumpulan Soal [kembali]
Problem
5. Simulasi Rangkaian [kembali]
5.2 Prinsip Kerja
Pada rangkaian ini merupakan rangkaian penekuk besi
menggunakan touch sensor, flex sensor, dan sound sensor.
Touch Sensor:
Ketika touch sensor mendeteksi adanya sentuhan, maka touch sensor akan aktif. Arus keluar dari touch sensor menuju basis. Hal ini membuat transistor aktif karena pada basis transistor minimal tegangan aktif sebesar 0.7 volt. maka arus mengalir dari sumber DC menuju relay, kolektor dan emiter. yang mana switch relay berpindah dan mengaktifkan motor.
Flex sensor:
Ketika flex sensor mendeteksi adanya lekukan, maka flex sensor akan aktif. Arus keluar dari flex sensor menuju ke mux pinA lalu ke demux lalu ke basis. Hal ini membuat transistor aktif karena pada basis transistor minimal tegangan aktif sebesar 0.7 volt. maka arus mengalir dari sumber DC menuju relay, kolektor dan emiter. yang mana switch relay berpindah dan mematikan motor dan mengaktifkan buzzer.
Sound Sensor:
Ketika touch sensor mendeteksi adanya suara, maka sound
sensor akan aktif. Arus keluar dari touch sensor menuju basis. Hal ini membuat
transistor aktif karena pada basis transistor minimal tegangan aktif sebesar
0.7 volt. maka arus mengalir dari sumber DC menuju relay, kolektor dan emiter.
yang mana switch relay berpindah dan mengaktifkan motor ke arah berlawanan.
6. Video [kembali]
Download HTML [klik]
Download Rangkaian [klik]
Download Video [klik]
Download Datasheet Touch Sensor [klik]
Download Datasheet Flex Sensor [klik]
Download Datasheet Sound Sensor [klik]
Download Datasheet NPN Transistor [klik]
Download Datasheet Battery [klik]
Download Datasheet Motor DC [klik]
Download Datasheet Relay [klik]
Download Datasheet Resistor [klik]
Download Library Touch Sensor [klik]
Download Library Flex Sensor [klik]
Download Library Sound Sensor [klik]
Download Datasheet IC 74LS139 [klik]
Download Datasheet IC 74LS153 [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar