Electricity Lightning

Modul 4




1. Tujuan Perancangan[kembali]

1.      Memenuhi tugas praktikum modul 4 dari mikroprosesor dan mikrokontroler
2.      Mengaplikasikan materi yang telah di dapat selama praktikum
3.      Memudahkan lansia dalam menggunakan ruangan saat di rawat inap


2. Komponen[kembali]

a. Resistor


b. L293D


c. LED


d. Baterai


e. Sensor LM35


f. Sensor LDR


g. Sensor Infrared


i. Motor Servo


j. Motor DC


k. LCD


l. Arduino Uno


m. Potensiometer




3. Dasar Teori[kembali]

 1.      PWM

PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width Modulation atau dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Jadi pada dasarnya, PWM adalah suatu teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang mengkonversi sinyal Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini digunakan menghasilkan sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya dari Mikrokontroller).

 


2.      Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.

Dalam pengaplikasiannya, Pengendali Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Microcontroller ini digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara otomatis seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh, mesin, peralatan listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam lainnya.

Berikut merupakan contoh bentuk mikrokontroller dan diagram bloknya

 

 




Adapun fungsi daripada mikrokontroller adalah sebagai berikut

a.       Mikrokontroler Sebagai Timer / Pewaktu

b.      Mikrokontroler Sebagai Pembangkit Osilasi


c.       Mikrokontroler Sebagai Flip - Flop

d.      Mikrokontroler Sebagai ADC ( Analog Digital Converter )

e.         Mikrokontroler Sebagai Counter

f.        Mikrokontroler Sebagai Decoder dan Encoder

 

 

3.      ADC

Analog to Digital Converter atau sering disingkat dengan ADC adalah rangkaian yang mengubah nilai tegangan kontinu (analog) menjadi nilai biner (digital) yang dapat dimengerti oleh perangkat digital sehingga dapat digunakan untuk komputasi digital. Dengan kata lain, Analog to Digital Converter atau Konverter Analog ke Digital ini memungkinkan rangkaian Digital berinteraksi dengan dunia nyata dengan menyandikan sinyal Analog ke sinyal Digital yang berbentuk Biner. Rangkaian ADC ini pada umumnya dikemas dalam bentuk IC dan diintegrasikan dengan Mikrokontroler.

Jenis sinyal Analog dalam kehidupan kita sehari-hari dapat berupa suara, cahaya, suhu maupun gerakan. Sedangkan sinyal digital diwakili oleh urutan nilai diskrit di mana sinyal dipecah menjadi urutan yang bergantung pada deret waktu atau laju pengambilan sampel.

Urutan proses ADC dalam mengubah sinyal Analog menjadi sinyal Digital adalah mengambil sampel sinyal analog, mengukur dan mengubahnya menjadi nilai Digital yang berbentuk nilai Biner. Dengan demikian, ADC mengubah sinyal analog yang diterimanya menjadi data keluaran (output) yang berbentuk serangkaian nilai digital.

Ada dua faktor utama dalam ADC yang menjadi penentu keakuratan nilai digital yang dihasilkannya. Kedua faktor tersebut adalah Resolusi dan Sample Rate.

 

 

4.      Komunikasi UART

Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) adalah metode komunikasi serial yang memungkinkan dua komponen perangkat yang berbeda untuk berinteraksi satu sama lain tanpa clock.


UART sebagian besar digunakan dalam keamanan IoT (IoT security). Ada juga yang dikenal sebagai Universal Synchronous/Asynchronous Receiver/Transmitter (USART), yang mentransmisikan data baik secara sinkron maupun asinkron tergantung pada kebutuhan.

UART yang akan mengirimkan data akan menerima data dari bus jaringan. Bus data digunakan oleh komputer lain seperti CPU, memori, atau mikrokontroler untuk mengirim data ke UART. Data dilewatkan secara paralel dari bus data ke transmitter UART. Setelah UART mentransmisikan data paralel dari bus jaringan, paket data dibangkitkan dengan memasukkan bit awal, bit paritas, dan bit stop. Pertama, pin Tx mengeluarkan paket data secara serial, sedikit demi sedikit. UART penerima pada pin Rx-nya membaca paket data sedikit demi sedikit. Kemudian Receiver UART mengubah data kembali menjadi bentuk paralel, menghilangkan bit awal, bit paritas, dan bit stop. Receiver UART akhirnya melewati paket data paralel ke ujung penerima bus data:



 


 

 

5.      Arduino Uno




Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input/output (di mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHZ, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tornbol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung ke komputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai. Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau bagi pemula yang ingin mengenal Arduino. Di samping sifatnya yang reliabel juga harganya murah.

 

Spesifikasi Board Arduino Uno:

 

Tegangan Operasi

5V

Tegangan Input

(disarankan) 7—12V

Batas Tegangan Input

6—2OV

Pin Digital I/O

14 (di mana 6 pin output PWM)

Pin Analog Input

6

Arus DC per I/O Pin

40 mA

Arus DC untuk pin

3.3V 50 mA

 

Flash Memory

32 KB (ATmega328) , di mana 0,5 KB digunakan olehbootloader

SRAM

2 KB (Atmega328)

EEPROM

1 KB (Atmega328)

Clock

16 MHz


Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 V, jika diberi daya kurang dari 7 V kemungkinan pin 5 V Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.

Pin listrik adalah sebagai berikut:

 

a)     VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).

b)     5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.

 

c)     3v3. Sebuah pasokan 3,3volt dihasilkan oleh regulator on-board.

 

d)     GND. Ground pin.Input dan Output

 

Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull- up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

e)     Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-to- TTL.

f)    Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.


g)     PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().

 

h)     SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.

i)    LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.

Arduino Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

j)      I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan perpustakaan Wire

k)     Aref. Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference ().

l)      Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.

 

 

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Atmega328 menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega8U2 sebagai saluran komunikasi serial melalui USB dan sebagai port virtual com untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware ’8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada Windows diperlukan, sebuah file inf.

Perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang memungkinkan digunakan memonitor data tekstual sederhana yang akan dikirim komputer dari board Arduino. LED RX dan TX di papan tulis akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk berkomunikasi secara serial pada salah satu pin digital pada board Uno. Atmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.


 

 

6.      Sensor LM35




 

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor.

Sensor lm35 merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Lm358 yang diguankan sebagai komparator inverting, yaitu membandingkan antara tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari variable resistor.

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dan dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah.

IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

Adapun karakteristik sensor lm35 yaitu :

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

2.      Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC .

3.      Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.

4.      Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

5.      Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

6.      Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.

7.      Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

8.      Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

 

Prinsip kerja LM35 yaitu secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut.

Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya . suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu lingkungan akan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan outputnya,

 

 

Kelebihan dan kekurangan sensor suhu lm35 :

 

  Kelebihan:

 

a.   Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC

 

b.  Low self-heating, sebesar 0.08 oC

 

c.   Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V

 

d.  Rangkaian tidak rumit


e.   Tidak memerlukan pengkondisian sinyal

 

 

 

   Kekurangan:

Membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi.



 


 

 

LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor (TO-92). Komponen yang sangat mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100 derajad Celcius, tetapi tidak cocok untuk pengukur suhu yang sensornya dimasukan dalam cairan. Dengan tegangan keluaran yang terskala linear dengan suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad Celcius, maka komponen ini sangat cocok untuk digunakan sebagai eksperimen kita, atau bahkan untuk aplikasi-aplikasi seperti termometer ruang digital, mesin pasteurisasi, atau termometer badan digital.

 

 

7.      Sensor LDR

 


 

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

Secara umum, cara kerja sensor LDR tidak jauh berbeda dengan jenis resistor lainnya, yaitu:

 

a.       Cara kerja sensor LDR ditentukan berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Karena aliran listrik dalam komponen ditentukan oleh sedikit dan banyaknya jumlah cahaya yang diterima oleh sensor.

b.      Apabila cahaya jatuh pada bahan semikonduktor yang membentuk komponen. Maka cahaya akan diserap oleh bahan semikonduktor tersebut, lalu sebagian energinya akan ditransfer pada elektron. Sehingga nilai resistensi pada sensor akan menurun.

       Sebaliknya, apabila intensitas cahaya yang mengenai sensor berkurang. Maka secara otomatis nilai resistansinya akan naik. Hal ini karena semakin sedikit nilai elektron yang dilepaskan untuk menghantarkan aliran arus listrik. Maka semakin naik juga nilai resistensi yang dihasilkannya.

 

 

Karakteristik dalam hal ini adalah spesifikasi sensor LDR.

 

a.       Sensor LDR memiliki tegangan DC maksimum hingga mencapai 150 volt.

 

b.      Alat tersebut memiliki konsumsi arus maksimum hingga 100 mW.

 

c.       Waktu respon untuk sensor LDR yaitu diprediksi dari 20 ms sampai dengan 30 ms.

 

d.      Sensor LDR memiliki tingkat resistensi mulai dari 10 Ohm sampai dengan 100 k Ohm

 

e.       Untuk dapat beroperasi, sensor LDR dapat digunakan pada ruangan atau tempat dengan suhu -30 derajat sampai dengan 70 derajat Celcius.

 

 





8.    Sensor Infrared 




 

Sensor inframerah adalah perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan gelombang sinar inframerah disekitarnya. Sensor ini dapat mendeteksi pergerakan suatu obyek yang memancarkan radiasi inframerah.


Secara umum, semua benda di alam memancarkan radiasi sinar inframerah, namun mata manusia tidak dapat mendeteksinya. Radiasi sinar inframerah hanya dapat dirasakan oleh komponen tertentu yang peka terhadap pancaran gelombang mikro dari inframerah.


Kelebihan sensor IR

 

         Kebutuhan daya operasioanal kecil

         Dapat mendeteksi pergerakan

         Tidak memerlukan kontak langsung dengan obyek

         Tidak ada kebocoran data karena arah sinar

         Sensor ini tidak terpengaruh oleh oksidasi & korosi

         Resistensi terhadar suara

Kekurangan sensor IR

         Jangkauan sudut area terbatas

         Panjang jangkauan terbatas

         Mudah dipengaruhi oleh kabut, hujan, debu, dll

         Kecepatan transmisi data kurang baik

 

 

Prinsip kerja dari sensor inframerah mirip dengan sensor pendeteksi gerakan. Dimana sensor akan mendeteksi pancaran gelombang mkiro inframerah yang dikeluarkan oleh suatu obyek. Sinar inframerah yang diterima oleh sensor akan diubah oleh sirkuit di dalam sensor menjadi sinyal keluaran digital yang dapat dihubungkan ke modul rangkaian mikrokontroller atau sistem alarm.

Dimana pada sensor ini terdapat 2 lampu yaitu transmitter sebagai pemancar dan receiver sebagai penerima. Transmitter akan memancarkan cahaya infrared dan receiver akan menerima pantulan cahaya dari infrared tersebut.



4. Listining Program[kembali]

-   Master

#include <LiquidCrystal.h>

int ldr_out = A1;
int lm35 = A0;
int IR = 5;

LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8);

int valueldr_out, valuelm35, suhu,reading, voltage;

void setup()
{
  Serial.begin(9600);
  pinMode(ldr_out, INPUT);
  pinMode(lm35, INPUT);
  pinMode(IR, INPUT);
  lcd.begin(16,2);

}

void loop()
{  // Convert the reading into voltage:



  int readir = digitalRead(IR);
 
  if(readir==HIGH){
    Serial.print("1");
    }
    delay(1000);
 
  if(readir==LOW)
  {
    Serial.print("2");
    }
    delay(1000);


  int reading = analogRead(lm35);

  float voltage = reading * (5000 / 1024.0);

  float suhu = voltage / 10;


  if(suhu >= 25){
    Serial.print("3");
  }
  delay(1000);
 
  if(suhu <25){
    Serial.print("4");
  }
  delay(1000);


int sensorcahaya = analogRead(ldr_out );


  if(sensorcahaya <= 80)
  {
    Serial.print("5");
  }

  delay(1000);
  if (sensorcahaya > 100){

    Serial.print("6");
  }


  lcd.setCursor (0,0);
  lcd.print ("SUHU RUANGAN :");
  lcd.setCursor (0,2);
  Serial.print("Suhu: ");

  lcd.println(suhu);


 
 
delay(1000);
}


  SLAVE


#include <Servo.h>

int in1 = 11;
int in2 = 10;
int led = 13;

int IR, Suhu, LDR;
Servo servo;
Servo servoku;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  servo.attach(6);
  servoku.attach(3);

  servo.write(0);
  servoku.write(0);

  pinMode(in1, OUTPUT);
  pinMode(in2, OUTPUT);
  pinMode (led, OUTPUT);
}

void loop()
{
  if (Serial.available() > 0) {
    int data = Serial.read();
  Serial.println(data);
  if (data == '1')
  {
    servoku.write(180);
    delay(100);
  }
  if (data == '2')
  {
    servoku.write(0);
    delay(100);
  }
  if (data == '3')
  {
    digitalWrite(in1, HIGH);
    digitalWrite(in2, LOW);
  }
  if (data == '4')
    {
    digitalWrite(in1, LOW);
    digitalWrite(in2, LOW);
    }
 if (data == '5')
  {
    servo.write(180);
    digitalWrite(led, HIGH);
  }
  if (data == '6')
  {
    servo.write(0);
    digitalWrite(led, LOW);
  }
 
  }



5. Flowchart[kembali]

Master



Slave



6. Rangkaian Simulasi[kembali]

A.   Proteus


 



 B.   Prototype





 

 


 





7. Hardware dan Video[kembali]














8. Analisis[kembali]

    Sistem smart room pada lansia ini berfungsi membantu aktivitas lansia pada ruangan, dimana pad simulasi ini digunakan beberapa komponen-komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Pada rangkaian ini terdapat 2 buah Arduino uno, yakni 1 arduino sebagai master dan 1 arduino sebagai slave. Pada Arduino tersebut digunakan komunikasi UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter), yang dihubungkan pada masing-masing arduino dengan menghubungkan pin 1 dan 2 pada Arduino master sebagai Tx dan Rx pada pin 0 dan 1 arduino slave dan dihubungkan secara menyilang. Lalu pin A1 Arduino master terhubung pada sensor LDR yang nantinya berfungsi untuk mendeteksi cahaya matahari yang masuk. Selanjutnya pin A0 arduino master terhubung dengan sensor LM35 yang mendeteksi suhu pada ruangan.

 

    Nantinya Ketika cahaya matahari masuk maka sensor LDR akan aktif dan data akan dikirimkan ke Arduino slave melalui pin 6 akan mengaktifkan output berupa servo yang akan menarik gorden. Dan pada Arduino slave dihubungkan ke output berupa LED yang apabila tidak ada cahaya masuk maka LED akan hidup. Lalu pada sensor LM35 akan
mengirimkan data ke LCD dan LCD secara otomatis akan menampilkan suhu di ruangan tersebut yang kemudian data akan dikirimkan ke Arduino slave pada pin 10 dan 12 ke pin IN1 dan pin IN2 yang kemudian data akan terbaca lalu mengaktifkan motor DC sehingga kipas akan berputar. Ini diatur pada program dengan ketetapan diatas suhu 25°C kipasnya berputar.

 

    Selanjutnya pada sensor infrared yang disini berfungsi mendeteksi adanya orang yang mau masuk ke ruangan tersebut. Disini sensor infrared dihubungkan pada pin 3 arduino slave yang kemudian Ketika sensor terdeteksi maka data akan dikirimkan ke Arduino lalu dikirimkan ke output dan output berupa servo akan berputar dan membuka pintu.


9. Kesimpulan[kembali]
     
    Pada percobaan yang telah dilakukan pada modul 4 kali ini, kami melakukan percobaan dengan membuat simulasi smart room pada lansia, dengan menggunakan beberapa komponen, mikrokontroller berupa Arduino uno, dan beberapa sensor seperti sensor LM35, sensor LDR, dan sensor Infrared. Dengan menggunakan komunikasi UART yang kemudian kami desain berupa prototype yang dapat mempermudah lansia dalam membuka pintu, membuka gorden, mengaktifkan lampu, dan mengaktifkan kipas angin sehingga pekerjaan lansia dapat lebih dipermudah.

Video Rangkaian >>KLIK DISINI <<

File Rangkaian >> KLIK DISINI <<

Program Master >> KLIK DISINI <<

Program Slave >> KLIK DISINI 

HTML >>

Datasheet Sensor LM35 >> KLIK DISINI <<

Datasheet Sensor LDR >> KLIK DISINI <<

Datasheet Sensor Infrared >> KLIK DISINI <<

Datasheet Arduino Uno >> KLIK DISINI <<

Datasheet L293D >> KLIK DISINI <<

Datasheet Resistor >> KLIK DISINI <<

Datasheet LCD >> KLIK DISINI  <<

Datasheet LED >> KLIK DISINI <<

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar