1. Memenuhi tugas praktikum modul 4 dari mikroprosesor dan mikrokontroler
2. Mengaplikasikan materi yang telah di dapat selama praktikum3. Memudahkan lansia dalam menggunakan ruangan saat di rawat inap
3. Dasar Teori[kembali]
1. PWM
PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width
Modulation atau dalam bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Jadi pada dasarnya, PWM
adalah suatu teknik modulasi yang
mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai
kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang mengkonversi sinyal
Analog ke Digital, PWM atau Pulse
Width Modulation ini digunakan menghasilkan sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya
dari Mikrokontroller).
2.
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah komputer
kecil yang dikemas
dalam bentuk chip IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk
melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti
Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT
yang dapat diprogram.
Dalam pengaplikasiannya, Pengendali
Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
Microcontroller ini digunakan
dalam produk ataupun
perangkat yang dikendalikan secara otomatis
seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh,
mesin, peralatan listrik,
mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem
tertanam lainnya.
Berikut merupakan
contoh bentuk mikrokontroller dan diagram bloknya
Adapun fungsi daripada mikrokontroller adalah sebagai berikut
a.
Mikrokontroler Sebagai Timer / Pewaktu
b.
Mikrokontroler Sebagai Pembangkit Osilasi
c.
Mikrokontroler Sebagai Flip - Flop
d. Mikrokontroler Sebagai ADC ( Analog Digital Converter )
e. Mikrokontroler Sebagai Counter
f.
Mikrokontroler Sebagai Decoder
dan Encoder
3. ADC
Analog to Digital Converter atau sering
disingkat dengan ADC adalah rangkaian
yang mengubah nilai tegangan kontinu
(analog) menjadi nilai biner (digital) yang dapat dimengerti oleh perangkat digital sehingga dapat
digunakan untuk komputasi digital. Dengan kata lain, Analog to Digital Converter atau Konverter Analog ke Digital ini
memungkinkan rangkaian Digital
berinteraksi dengan dunia nyata dengan menyandikan sinyal Analog ke sinyal
Digital yang berbentuk Biner. Rangkaian
ADC ini pada umumnya dikemas
dalam bentuk IC dan diintegrasikan dengan Mikrokontroler.
Jenis sinyal Analog dalam kehidupan kita sehari-hari dapat berupa
suara, cahaya, suhu maupun gerakan.
Sedangkan sinyal digital diwakili oleh urutan nilai diskrit di mana sinyal dipecah
menjadi urutan yang bergantung pada deret waktu atau laju pengambilan
sampel.
Urutan
proses ADC dalam mengubah sinyal Analog menjadi
sinyal Digital adalah mengambil sampel sinyal analog,
mengukur dan mengubahnya menjadi nilai Digital
yang berbentuk nilai Biner. Dengan demikian, ADC mengubah sinyal analog yang diterimanya menjadi
data keluaran (output) yang
berbentuk serangkaian nilai digital.
Ada dua faktor utama dalam ADC yang
menjadi penentu keakuratan nilai digital yang
dihasilkannya. Kedua faktor
tersebut adalah Resolusi dan Sample Rate.
4. Komunikasi UART
Universal Asynchronous Receiver
Transmitter (UART) adalah metode komunikasi serial yang memungkinkan dua komponen perangkat yang berbeda untuk
berinteraksi satu sama lain tanpa clock.
UART sebagian besar digunakan dalam keamanan IoT (IoT security). Ada juga yang dikenal sebagai
Universal Synchronous/Asynchronous Receiver/Transmitter (USART),
yang mentransmisikan data baik
secara sinkron maupun asinkron
tergantung pada kebutuhan.
UART yang akan mengirimkan data akan menerima
data dari bus jaringan. Bus data digunakan oleh komputer lain seperti CPU,
memori, atau mikrokontroler untuk mengirim data ke UART. Data dilewatkan secara paralel dari bus data
ke transmitter UART. Setelah UART mentransmisikan
data paralel dari bus jaringan, paket data dibangkitkan dengan memasukkan bit awal, bit paritas,
dan bit stop. Pertama, pin Tx mengeluarkan paket data secara
serial, sedikit demi sedikit.
UART penerima pada pin Rx-nya membaca paket data sedikit
demi sedikit. Kemudian Receiver UART mengubah data
kembali menjadi bentuk paralel, menghilangkan bit awal, bit paritas, dan bit stop. Receiver UART akhirnya melewati
paket data paralel ke ujung penerima bus data:
5. Arduino Uno
Arduino
Uno adalah board
mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin
input dari output digital dimana 6
pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB,
jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer
dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai
untuk menjalankannya.
Arduino
Uno adalah papan mikrokontroler berbasis
ATmega328 yang memiliki
14 pin digital input/output (di mana 6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHZ, koneksi
USB, jack listrik,
header ICSP, dan tornbol reset. Board ini menggunakan
daya yang terhubung ke komputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai. Arduino Uno
adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau bagi pemula yang ingin
mengenal Arduino. Di samping sifatnya
yang reliabel juga harganya murah.
Spesifikasi Board Arduino
Uno:
Tegangan Operasi |
5V |
Tegangan Input |
(disarankan) 7—12V |
Batas Tegangan Input |
6—2OV |
Pin Digital I/O |
14 (di mana 6 pin output
PWM) |
Pin Analog Input |
6 |
Arus DC per
I/O Pin |
40 mA |
Arus DC untuk
pin |
3.3V 50 mA |
Flash Memory |
32 KB (ATmega328)
, di mana 0,5 KB digunakan olehbootloader |
SRAM |
2 KB (Atmega328) |
EEPROM |
1 KB (Atmega328) |
Clock |
16 MHz |
Arduino
Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Daya Eksternal (non-USB) dapat
berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai
dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan
untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 V, jika diberi daya kurang dari 7 V kemungkinan pin 5 V Uno dapat
beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V,
regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.
Pin listrik
adalah sebagai berikut:
a) VIN.
Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5volt koneksi
USB atau sumber
daya lainnya).
b) 5V. Catu daya
digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.
c) 3v3. Sebuah pasokan 3,3volt
dihasilkan oleh regulator
on-board.
d) GND. Ground
pin.Input dan Output
Masing-masing
dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (),
digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau
menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull- up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain
itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
e) Serial:
0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin
yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-to- TTL.
f) Eksternal
menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau
turun, atau perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk
rincian lebih lanjut.
g) PWM: 3, 5,
6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi
analogWrite ().
h) SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
i) LED: 13. Ada built-in
LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED on, ketika
pin bernilai LOW, LED off.
Arduino
Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi
(yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus:
j) I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL).
Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan perpustakaan Wire
k) Aref.
Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analogReference ().
l) Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset
mikrokontroler.
Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi
dengan komputer, Arduino lain, atau
mikrokontroler lainnya. Atmega328 menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega8U2 sebagai saluran komunikasi serial melalui USB dan sebagai port virtual com untuk
perangkat lunak pada komputer.
Firmware ’8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada driver eksternal
yang diperlukan. Namun, pada Windows
diperlukan, sebuah file inf.
Perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang
memungkinkan digunakan memonitor data
tekstual sederhana yang akan dikirim komputer dari board Arduino. LED RX dan TX
di papan tulis akan berkedip ketika
data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan koneksi USB ke komputer
(tetapi tidak untuk komunikasi serial pada
pin 0 dan 1). Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk berkomunikasi
secara serial pada salah satu pin digital pada board Uno. Atmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI.
Perangkat lunak Arduino termasuk
perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian.
Untuk komunikasi SPI, menggunakan
perpustakaan SPI.
6.
Sensor LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen
elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Sensor Suhu LM35 yang dipakai
dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang
diproduksi oleh National Semiconductor.
Sensor lm35 merupakan komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran
listrik dalam bentuk
tegangan. Lm358 yang diguankan sebagai
komparator inverting, yaitu
membandingkan antara tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari variable resistor.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah
besaran suhu menjadi
besaran tegangan. Tegangan
ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1
volt. Sensor ini mempunyai pemanasan
diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dan dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat
dihubungkan antar muka (interface) rangkaian
kontrol yang sangat mudah.
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang
teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat
linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan
yang memiliki koefisien
sebesar 10 mV /°C yang berarti
bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
Adapun karakteristik sensor lm35 yaitu :
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC .
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Prinsip kerja LM35 yaitu secara prinsip sensor akan
melakukan penginderaan pada saat perubahan
suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan
dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada
suhu permukaan tersebut.
Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu
udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan
suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh
lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35
berada pada suhu permukaan dan suhu
udara disekitarnya . suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu lingkungan
akan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh
rangkaian dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan
perubahan tegangan outputnya,
Kelebihan dan kekurangan sensor
suhu lm35 :
• Kelebihan:
a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC
b. Low self-heating, sebesar 0.08 oC
c. Beroperasi pada tegangan
4 sampai 30 V
d. Rangkaian tidak rumit
e. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal
•
Kekurangan:
Membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi.
LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran
kecil seperti transistor (TO-92). Komponen yang
sangat mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100 derajad Celcius,
tetapi tidak cocok untuk pengukur
suhu yang sensornya dimasukan dalam
cairan. Dengan tegangan keluaran yang
terskala linear dengan suhu terukur,
yakni 10 milivolt per 1 derajad Celcius, maka komponen ini sangat cocok untuk digunakan sebagai eksperimen kita, atau
bahkan untuk aplikasi-aplikasi seperti termometer ruang digital, mesin pasteurisasi, atau termometer
badan digital.
7. Sensor LDR
Light
Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya
tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi
jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent
Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik
dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan
sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai
Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap
dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang
merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini
sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai
sensor pada Lampu Penerang Jalan,
Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
Secara umum, cara kerja
sensor LDR tidak jauh berbeda
dengan jenis resistor
lainnya, yaitu:
a. Cara kerja sensor LDR ditentukan berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Karena aliran listrik dalam komponen ditentukan
oleh sedikit dan banyaknya jumlah cahaya
yang diterima oleh sensor.
b. Apabila
cahaya jatuh pada bahan semikonduktor yang membentuk komponen. Maka cahaya akan diserap oleh bahan
semikonduktor tersebut, lalu sebagian energinya akan ditransfer pada elektron. Sehingga nilai resistensi pada sensor
akan menurun.
Sebaliknya, apabila intensitas cahaya yang mengenai sensor berkurang. Maka secara otomatis nilai resistansinya akan naik. Hal ini karena semakin sedikit nilai elektron yang dilepaskan untuk menghantarkan aliran arus listrik. Maka semakin naik juga nilai resistensi yang dihasilkannya.
Karakteristik dalam hal ini adalah spesifikasi sensor LDR.
a. Sensor LDR memiliki tegangan DC maksimum hingga mencapai 150 volt.
b. Alat tersebut memiliki konsumsi arus maksimum hingga 100 mW.
c. Waktu respon untuk sensor LDR yaitu diprediksi dari 20 ms sampai dengan 30 ms.
d. Sensor LDR memiliki tingkat resistensi mulai dari 10 Ohm sampai dengan 100 k Ohm
e. Untuk dapat beroperasi, sensor LDR dapat digunakan pada ruangan atau tempat dengan suhu -30 derajat sampai dengan 70 derajat Celcius.
8. Sensor Infrared
Sensor inframerah adalah perangkat yang
dapat mendeteksi keberadaan gelombang sinar inframerah disekitarnya. Sensor ini dapat mendeteksi pergerakan suatu obyek yang memancarkan radiasi inframerah.
Secara umum, semua benda di alam
memancarkan radiasi sinar inframerah, namun mata manusia tidak dapat mendeteksinya. Radiasi
sinar inframerah hanya dapat dirasakan
oleh komponen tertentu
yang peka terhadap
pancaran gelombang mikro dari inframerah.
Kelebihan sensor
IR
• Kebutuhan daya operasioanal kecil
• Dapat mendeteksi pergerakan
• Tidak memerlukan kontak langsung dengan obyek
• Tidak ada kebocoran data karena arah sinar
• Sensor ini tidak terpengaruh oleh oksidasi & korosi
• Resistensi terhadar suara
Kekurangan sensor IR
• Jangkauan sudut area terbatas
• Panjang jangkauan terbatas
• Mudah dipengaruhi oleh kabut, hujan, debu, dll
• Kecepatan transmisi data kurang baik
Prinsip kerja dari sensor inframerah
mirip dengan sensor pendeteksi gerakan. Dimana sensor akan mendeteksi pancaran gelombang mkiro inframerah yang
dikeluarkan oleh suatu obyek. Sinar inframerah yang diterima oleh sensor
akan diubah oleh sirkuit di dalam sensor menjadi sinyal keluaran digital yang dapat dihubungkan ke modul
rangkaian mikrokontroller atau sistem alarm.
Dimana pada sensor ini terdapat 2 lampu yaitu transmitter sebagai pemancar dan receiver sebagai penerima. Transmitter akan memancarkan cahaya infrared dan receiver akan menerima pantulan cahaya dari infrared tersebut.
4. Listining Program[kembali]
-
Master
#include <LiquidCrystal.h>
int ldr_out = A1;int lm35 = A0;int IR = 5;
LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8);
int valueldr_out, valuelm35, suhu,reading, voltage;
void setup(){Serial.begin(9600);pinMode(ldr_out, INPUT);pinMode(lm35, INPUT);pinMode(IR, INPUT);lcd.begin(16,2);
}
void loop(){ // Convert the reading into voltage:
int readir = digitalRead(IR);
if(readir==HIGH){Serial.print("1");}delay(1000);
if(readir==LOW){Serial.print("2");}delay(1000);
int reading = analogRead(lm35);
float voltage = reading * (5000 / 1024.0);
float suhu = voltage / 10;
if(suhu >= 25){Serial.print("3");}delay(1000);
if(suhu <25){Serial.print("4");}delay(1000);
int sensorcahaya = analogRead(ldr_out );
if(sensorcahaya <= 80){Serial.print("5");}
delay(1000);if (sensorcahaya > 100){
Serial.print("6");}
lcd.setCursor (0,0);lcd.print ("SUHU RUANGAN :");lcd.setCursor (0,2);Serial.print("Suhu: ");
lcd.println(suhu);
delay(1000);}
SLAVE
#include <Servo.h>
int in1 = 11;int in2 = 10;int led = 13;
int IR, Suhu, LDR;Servo servo;Servo servoku;
void setup() {Serial.begin(9600);servo.attach(6);servoku.attach(3);
servo.write(0);servoku.write(0);
pinMode(in1, OUTPUT);pinMode(in2, OUTPUT);pinMode (led, OUTPUT);}
void loop(){if (Serial.available() > 0) {int data = Serial.read();Serial.println(data);if (data == '1'){servoku.write(180);delay(100);}if (data == '2'){servoku.write(0);delay(100);}if (data == '3'){digitalWrite(in1, HIGH);digitalWrite(in2, LOW);}if (data == '4'){digitalWrite(in1, LOW);digitalWrite(in2, LOW);}if (data == '5'){servo.write(180);digitalWrite(led, HIGH);}if (data == '6'){servo.write(0);digitalWrite(led, LOW);}}
Master
Slave
A. Proteus
B. Prototype
Sistem smart room pada lansia ini berfungsi membantu aktivitas lansia pada ruangan, dimana pad simulasi ini digunakan beberapa komponen-komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Pada rangkaian ini terdapat 2 buah Arduino uno, yakni 1 arduino sebagai master dan 1 arduino sebagai slave. Pada Arduino tersebut digunakan komunikasi UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter), yang dihubungkan pada masing-masing arduino dengan menghubungkan pin 1 dan 2 pada Arduino master sebagai Tx dan Rx pada pin 0 dan 1 arduino slave dan dihubungkan secara menyilang. Lalu pin A1 Arduino master terhubung pada sensor LDR yang nantinya berfungsi untuk mendeteksi cahaya matahari yang masuk. Selanjutnya pin A0 arduino master terhubung dengan sensor LM35 yang mendeteksi suhu pada ruangan.
Nantinya Ketika cahaya matahari masuk maka sensor LDR akan aktif dan data akan dikirimkan ke Arduino slave melalui pin 6 akan mengaktifkan output berupa servo yang akan menarik gorden. Dan pada Arduino slave dihubungkan ke output berupa LED yang apabila tidak ada cahaya masuk maka LED akan hidup. Lalu pada sensor LM35 akan
mengirimkan data ke LCD dan LCD secara otomatis akan menampilkan suhu di ruangan tersebut yang kemudian data akan dikirimkan ke Arduino slave pada pin 10 dan 12 ke pin IN1 dan pin IN2 yang kemudian data akan terbaca lalu mengaktifkan motor DC sehingga kipas akan berputar. Ini diatur pada program dengan ketetapan diatas suhu 25°C kipasnya berputar.
Selanjutnya pada sensor infrared yang disini berfungsi mendeteksi adanya orang yang mau masuk ke ruangan tersebut. Disini sensor infrared dihubungkan pada pin 3 arduino slave yang kemudian Ketika sensor terdeteksi maka data akan dikirimkan ke Arduino lalu dikirimkan ke output dan output berupa servo akan berputar dan membuka pintu.
Pada percobaan yang telah dilakukan pada modul 4 kali ini, kami melakukan percobaan dengan membuat simulasi smart room pada lansia, dengan menggunakan beberapa komponen, mikrokontroller berupa Arduino uno, dan beberapa sensor seperti sensor LM35, sensor LDR, dan sensor Infrared. Dengan menggunakan komunikasi UART yang kemudian kami desain berupa prototype yang dapat mempermudah lansia dalam membuka pintu, membuka gorden, mengaktifkan lampu, dan mengaktifkan kipas angin sehingga pekerjaan lansia dapat lebih dipermudah.
Video Rangkaian >>KLIK DISINI <<
File Rangkaian >> KLIK DISINI <<
Program Master >> KLIK DISINI <<
Program Slave >> KLIK DISINI
HTML >>
Datasheet Sensor LM35 >> KLIK DISINI <<
Datasheet Sensor LDR >> KLIK DISINI <<
Datasheet Sensor Infrared >> KLIK DISINI <<
Datasheet Arduino Uno >> KLIK DISINI <<
Datasheet L293D >> KLIK DISINI <<
Datasheet Resistor >> KLIK DISINI <<
Datasheet LCD >> KLIK DISINI <<
Datasheet LED >> KLIK DISINI <<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar