Electricity Lightning

KONTROL ATAP

[menuju akhir]

1. Tujuan [kembali]  

- Mengetahui Komponen untuk merangkai sensor

- Menjelaskan prinsip kerja sensor sebagai sebagai pendeteksi atap bocor dan kabel konslet

- mengetahui bentuk rangkaian sensor

 

2. Alat dan Bahan [kembali]    

 

alat

* Generator

a. DC


(Gambar 1. DC)

    Fungsi DC adalah untuk mengaliri arus listrik 

 

bahan;

 

a. Rain sensor



(Gambar 2. rain sensor)

 

    Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya hujan atau tidak.

 

b. Transistor NPN

(Gambar 3. Transistor NPN)

 

    Transistor NPN persimpangan Bipolar, Lapisan material N bermuatan negatif dan P bermuatan positif. memiliki lapisan positif diantara dua lapisan negatif. Umum digunakan untuk switching, memperkuat sinyal. memiliki tiga terminal yaitu, B(basis), C(Kolektor), E(emitor) Umum digunakan untuk switching, memperkuat Sinyal.



c. LED- RED

(Gambar 4. LED RED)

 

    fungsi LED dalam rangkaian adalah sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator

 

4. Magnetic Reed

(Gambar 5. sesnsor magnet)

    Sensor Magnet adalah Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya.

5. Relay

(Gambar 6. Relay)

    Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil.

 

6.  Buzzer

(Gambar 7. Buzzer)

    Buzzer berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi geataran suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator terjadi suatu kesalahan pada sebuah alarm.



7. Resistor

(Gambar 8. Resistor)

    Resistor berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika

 

3. Landasan Teori [kembali]    

 

a. Rain sensor

(Gambar 9. Rain sensor)

    Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’. Sehingga ketika sensor mendeteksi adanya hujan, wiper mobil secara otomatis akan berfungsi tanpa harus mengaktifkan saklar manual.

    Sensor hujan juga mampu mengatur kecepatan wiper saat menyeka air hujan di kaca mobil, mulai dari posisi low, intermittent, hingga high speed. Pengaturan tersebut tergantung dari curah hujan yang menerpa kaca mobil.

Komponen Sensor Hujan

1.                  Sensor hujan bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5 centimeter (cm) x 4 cm berlapis nikel.

2.                  Lapisan modul pada sensor mempunyai sigar oksidasi sehingga tahan terhadap korosi.

3.                  IC komputer.

4.                  Terdapat potensiometer yang berfungsi mengatur sensifitas sensor.

5.                  Dua output digital dan analog.

Gambar 3.2 grafik rain sensor



Pin Configuration
1.VCC: 5V DC 
2.GND: ground 
3.DO: high/low output
4.AO: analog output

 Gambar 3.3 PIN rain sensor

 

      SPECIFICATION

·                     Adoptshigh quality of RF-04 double sidedmaterial.

·                     Area:5cm x 4cm nickel plateon side,

·                     Anti-oxidation,anti-conductivity, with long use time;

·                     Comparator output signal clean waveform is good, driving ability, over 15mA;

·                     Potentiometer adjust the sensitivity;

·                     Working voltage 5V;

·                     Output format: Digital switching output (0 and 1) and analog voltage output AO;

·                     With bolt holes for easy installation;

·                     Small board PCB size: 3.2cm x 1.4cm;

·                     Usesa wide voltage LM393 comparator

    Pada rangkain ini sangat cocok di aplikasikan pada jemuran otomatis, dimana saat ini di era yang serba modern ini semua aktivitas manusia dibantu dengan teknologi yang canggih. cara kerjanya jika hari hujan maka penutup jemuran akan tertutup.

b. Transistor NPN

    Transistor NPN adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menentukan Transistor NPN :

1. Atur posisi saklar pada mode Dioda.

2. Hubungkan Probe Merah (+) pada terminal Basis Transistor.

3. Hubungkan Probe Hitam (-) pada terminal Emitor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.

4. Pindahkan Probe Hitam (-) pada terminal Kolektor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.

5. Jika langkah ke-3 dan ke-4 menunjukan nilai tegangan tertentu, maka Transistor tersebut dapat dipastikan adalah Transistor jenis NPN.

(Gambar 10. Simbol dan struktur untuk transistor NPN)

Emitor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.
Basis = Semikonduktor Tipe P = Anoda pada Dioda.
Kolektor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.

 

c. Relay

(Gambar 14. Lambang relay)

    Relay adalah koponen elektronika pada sebuah mobil yang memiliki dua bagian elektromagnetik berupa kontak point dan kumparan. Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil.

    Relay secara umum memiliki empat buah terminal, diantaranya terminal 87 dan juga terminal 30 yang tersambung pada kontak point dan terminal 85 dan juga terminal 86 yang masih berhubungan dengan elektromagnetik.

    Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik. Relay memiliki cara kerja ketika elektromagnetik atau kumparan sedang dialiri arus listrik melalui terminal 86 dan terminal 85, maka kumparan akan menghasilkan gaya kemagnitan. Kemagnetan tersebut yang akan menarik bagian kontak point sehingga terminal 87 dan terminal 30 akan tersambung atau terhubung.

    Fungsi relay lainnya untuk melindungi bagian saklar kombinasi dan switch lampu besar yang bisa meleleh yang disebabkan oleh panas. Fungsi Relay juga untuk mempersingkat atau memperpendek arus listrik yang masuk ke dalam lampu dan akan membuat lampu menjadi lebih terang.

 

Spesifikasi

 

Dimensi

Referensi Data




d. Resistor

(Gambar 15. Lambang Resistor)

    Resistor atau disebut hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. satuan nilai resistor adalah ohm.nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi.

 

Jenis jenis resistor diantaranya adalah:

1. Resistor yang nilainya tetap.

2. Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor jenis ini sering disebut juga dengan variabel resistor ataupun potensiometer.

3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.

4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

 

Fungsi resistor

1. Fungsi resistor membatasi arus listrik yang mengalir

2. Fungsi resistor untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.

3. Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.

4. Fungsi resistor untuk pengatur tegangan output pada power supplay.

5. Fungsi resistor untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.

6. resistor pembagi tegangan.

 

 

Grafik

 

e. Buzzer

     Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

    Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator.

Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah Buzzer.

(Gambar 16. Lambang buzzer)

    Buzzer dapat digerakan hanya dengan menggunakan output langsung dari sebuah IC TTL.Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.

Spesifikasi

Grafik

f. Sensor magnet (solenoid)

    Sensor magnet ialah salah satu dari beragam jenis sensor, ia bekerja dengan cara memanfaatkan medan magnet yang ada dan kemudian mengubah medan magnet  tersebut menjadi sinyal-sinyal (pulse) listrik yang kemudian akan dilakukan pemrosesan oleh rangkaian elektronik. Singkatnya sensor magnetic adalah sebuah transduser yang mengubah medan magnet menjadi sinyal listrik.

Sebelum lebih jauh masuk kepada sensor magnet alangkah lebih tepatnya jika kita memahami apa itu medan magnet

 

a.       Medan Magnet

    Dalam ilmu fisika, sebuah medan magnet adalah suatu medan yang terbentu diakibatkan oleh adanya pergerakan arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Medan magnet adalah muatan yang besifat muatan vector. Pada sebuah medan magnet , maka sebuah gaya akan diberikan pada partikel-partikel electron bergerak yang dekat dengannya. Sehingga menyebabkan kekuatan medan agnet berbeda-beda tergantung pada lokasi (jarak).

Medan magnet terurai menjadi dua symbol menurut kaidah “International systems of units”. Yakni B dan H. Dalam pemakaiannya B menggunakan satuan tesla atau newton sebagai satuan, sementara H menggunakan ampere/meter. Cara kerja medan magnet dapat diuraikan sebagai berikut:

    Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa, medan magnet menggunakan prinsip tangan kanan untuk menentukan hubungan antara arah arus(I), besaran medan (B) dan jarak (P). Semakin jauh jarak terhadap kawat maka akan semakin kecil besar medannya.

Berdasarkan rumusan matematik biot savart, maka untuk menghitung besaran medan magnet digunakan

B=µ0.I.N/2π.a

Dimana:

B      : Medan magnet (T)

Π0    : Permeabilitas ruang hampa

N      :Jumlah lilitan (n)

I        : Arus Listrik (A)

               b.      Medan magnet solenoid

Sesuai judul yakni sensor medan magnet solenoid, maka akan dijelaskan mengenai solenoid itu sendiri.

    Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan ini disebut dengan Solenida.Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung:

B=µ0.I.N/L

Dimana:

B   : Besar  medan magnet (T)

µ0 : Permeabilitas

I    : Besar arus yang mengalir (A)

N   :Banyak lilitan (n)

 

L    :Panjang Solenoida (M)



4. Percobaan [kembali]  

 

a) Prosedur percobaan

 

1. siapkan alat dan bahan untuk membuat rangkaian pada proteus

2. Rangkai sensor hujan dan magnetic sensor pada proteus

3. masukkan code HEX pada sensor

4. nyalakan proteus

5. apabila sensor hujan mendeteksi atap bocor maka logicstate kan berlogika 1 dan akan membunyikan buzzer

6. apabila magnetic sensor mendeteksi adanya medan magnet yang dihasilkan pada listrik maka logicstate akan berlogika 1 sehingga buzzer akan berbunyi

 

b) prinsip kerja rangkaian

 

1. prinsip kerja rangkaian rain sensor

sebagai pendeteksi kebocoran pada atap


    rangkaian rain sensor ini saya menggunakan logicstate sebagai test pinnya yang akan berlogika 1 saat rain sensor mendeteksi adanya air yang menetes pada atap, maka arus akan mengalir dari power sebesar 5 volt menuju input rain sensor dan keluar di ouputnya menuju opamp dan mengalami penguat sinyal. lalu menuju ke resistor kemudian ke basis transistor dan menyebabkan aktifnya transistor. Karena transistor aktif maka arus akan mengalir dari power melalui relay menuju kolektor dan emitor transistor dan ke ground. Akibatnya relay menjadi aktif dan menyebabkan rangkaian loop terhubung. Sehingga mengaktifkan led red dan buzzer yang dirangkai paralel. dimana led sebagai penanda adanya kebocoran dan buzzer sebgai alarmnya.



2. Prinsip kerja sensor magnetic sensor



Sebagai pendeteksi kabel konslet


    sensor magnetic ini menggunakan logicstate apabila mendeteksi apakah medan magnet yang dihasilkan pada kabel listrik konslet. Jika sensor mendeteksi adanya medan magnet yang di hasilkan listrik maka logicstate berlogika 1, arus sebesar 3.80 volt akan mengalir dari power ke basis transistor Q2. Mengakibatkan transistor Q2 aktif. Dengan aktifnya transistor Q2, maka arus dari power dengan tegangan positif 15 akan mengalir melalui relay, menuju kolektor dan emitor transistor dan kearah ground. Akibatnya relay menjadi aktif dan membuat rangkaian loop terhubung dan mengaktifkan led dan buzzer. Jika sensor tidak mendeteksi adanya medan magnet yang dihasilkan saat kabel konslet, maka tidak ada arus yang mengalir dari power ke transistor. Menyebabkan transistor off yang relay juga off.  Karena relay off maka rangkaian loop tidak terhubung dan buzzer tidak aktif.

VIDEO [kembali]

LINK DOWNLOAD [kembali]

Download C945 datasheet disini
Download resistor datasheet disini
Download relay datasheet disini
Download buzzer datasheet disini
Download magnetic reed sensor datasheet disini
Download library sensor magnetic disini
Download library rain sensor disini
Download file proteus disini
Download video disini

[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar